Mutiara Hikmah Dari Fudhail Bin Iyadh

Fudhail Bin Iyadh merupakan salah satu tokoh sufi yang memiliki berbagai hikmah dalam kehidupan beliau yang layak bisa kita ambil pelajaran untuk menjadi bekal kehidupan agar lebih arif dalam mengambil keputusan.

Nama lengkap beliau adalah Abu Ali Al-Fudhail bin Iyadh, hidup pada tahun 187 H / 723-803 M. dari daerah Marwa. Dikatakan bahwa beliau dilahirkan di Samarkand dan dibesarkan di Abiward (sebuah kota di Khurasan yang terletak antara Sarkhas dan Nasa. Kota ini ditaklukkan oleh Ahnaf bin Qais At-Atamimi pada tahun 31 H.) dan beliau wafat di kota Mekkah Al-Mukarramah pada bulan Muharram.

Di antara mutiara hikmah dan nasehat beliau adalah sebagai berkut:

  1. Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan memberinya banyak ujian. Jika Allah membenci seorang hamba, maka Dia akan meluaskan dunianya.
  2. Ibnu Al-Mubarak berkata, “Ketika Fudhail wafat, kesedihan sangat berkepanjangan.”
  3. Fudhail berkata, “Seandainya seisi dunia diberikan kepadaku dan aku tidak diperhitungkan dengan dunia ini, pasti saya akan jijik melihatnya sebagaimana kamu jijik terhadap bangkai jiwa melewatinya. Kamu tentu takut bangkai itu akan mengenai bajumu.”
  4. Fudhail berkata, “Andaikata saya disumpah sebagai orang yang riya (beramal bukan karena Allah), hal itu lebih saya sukai daripada saya bersumpah bahwa saya bukan orang yang berbuat riya.”
  5. Meninggalkan suatu amal karena manusia adalah riya dan beramal karena manusia adalah syirik.
  6. Kata Abu Ali Ar-Razi, “Saya bersahabat dengan Fudhail selama 30 tahun. Saya belum pernah melihatnya tertawa atau tersenyum kecuali pada hari kematian puteranya yang bernama Ali. Laul saya tanyakan hal itu, jawabnya, Sesungguhnya Allah menyukai hal itu, maka saya pun menyukainya”.

Dari berbagai mutiara hikmah dari Fudhail bin Iyadh kita bisa mengambil sifat kezuhudan dan keyakinan yang kuat terhadap takdir dari Tuhan, karena manusia ini adalah hamba yang harus taat kepada Tuhan yang menciptakannya.

Ketika kita ikhlas menerima takdir Tuhan, tentulah hati akan terasa lapang, damai dan tenang karena itulah yang sesuatu yang terbaik buat kita. Manusia memang wajib berusaha sesuai sunnatullah atau hukum alam, tapi jangan melupakan yang memberi hasil adalah Tuhan Yang Maha Kuasa. (Baca juga : Mutiara Hikmah Dari Abu Yazid Al-Busthami)

Semoga kita bisa memetik hikmah dari beberapa mutiara hikmah dan nasehat dari Fudhail bin Iyadh yang merupakan hamba yang dekat dengan Tuhannya sehingga mendapatkan berbagai kelebihan dari Tuhan sampai wafatnya pun orang merasa kehilangan seorang ahli hikmah.

Disarikan dari Kitab Risalah Qusairiyah (Karangan: Imam Abul Qasim Abdul Karim Hawazin Al Qusyairi An Naisaburi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *