Dalam diri manusia terdapat potensi dan anugerah Tuhan yang sangat besar dan semuanya bermanfaat untuk manusia itu sendiri. Anugerah kehidupan dalam kekuatan diri manusia merupakan kebesaran Tuhan yang ditunjukkan-Nya dalam setiap manusia dan juga ciptaan lainnya.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang diberi anugerah terbesar seperti akal, emosi, rasa dan juga jiwa diberikan kebebasan dalam memilih kehidupannya, tetapi semuanya harus kembali dipertanggungjawabkan nantinya di akhirat. Dimanfaatkan dan dibawa kemana anugerah dalam diri manusia itu dipergunakan ketika hidup.
Manusia tidak akan mampu menghitung anugerah dan nikmat yang dirasakan dan dimilikinya yang diberikan Tuhan. Agama memberikan pengetahuan bahwa segala nikmat dan anugerah yang diberikan Tuhan itu harus disyukuri, agar kesadaran diri bahwa manusia walaupun memiliki kelebihan itu cuma amanah dalam dirinya dan harus senantiasa mensyukuri apa yang dimiliki dan dinikmatinya.
Syukur itu terlihat sederhana, tetapi dalam kenyataannya banyak manusia tidak bisa bersyukur bahkan merasa yang dimiliki dalam dirinya karena jerih payah dan usahanya saja. Sikap membesarkan diri inilah yang akan menghancurkan dirinya karena mengesampingkan Tuhan yang memberikan anugerah dan nikmat dalam kehidupannya.
Tidak ada ceritanya orang yang banyak mensyukuri nikmat yang dirasakan karena diberikan Tuhan menjadi menderita bahkan menjadi miskin berkepanjangan. Dari banyak contoh dalam kehidupan yang kita lihat dan kita dengar banyak seseorang yang dulunya sukses tapi akhirnya bangkrut bahkan menderita kesengsaraan, itu mungkin cuma salah satu contoh banyak manusia tidak bersyukur ketika berada di atas dan tidak sadar bahwa manusia tidak mempunyai apa-apa ketika lahir, justru Tuhan-lah yang memberikan segalanya pada dirinya.
Dalam konsep kaya dan miskin di zaman sekarang, kaya maupun miskin itu terasa sangat relatif. Banyak yang nampak kaya tetapi mentalnya miskin karena selalu berharap pada manusia agar kekayaannya bertambah, ada yang nampaknya miskin tapi mereka selalu merasa cukup dan selalu bersyukur terhadap apa yang diberikan Tuhan kepada mereka.
Seyogyanya yang selalu bersyukur itulah yang kaya di dunia karena materi tidak menjadikan mereka lengah dan melupakan Tuhan, sedangkan yang selalu berharap kepada manusia dan selalu menghalalkan segala macam cara agar hartanya bertambah hingga melupakan dirinya sebagai hamba Tuhan itulah sosok miskin di dunia yang cuma luarnya bergelimpangan harta tapi hatinya kosong dari rahmat Tuhan.
Semakin seseorang bersyukur, kehidupannya terasa tenang dan menjadi lebih bersemangat dengan munculnya kekuatan diri dalam mengisi hidup dan kehidupannya dengan hal yang bermanfaat tidak saja untuk dirinya juga orang lain. (Baca juga : Mengembangkan Potensi Diri Untuk Hidup Yang Lebih Bermanfaat)
Nilai syukur akan menjadikan manusia menjadi kuat dalam kehidupannya, takdir Tuhan terasa nikmat dalam dirinya karena yang dihadapinya selalu melibatkan Tuhan sehingga dirinya mendapatkan petunjuk untuk menemukan solusi dan kehidupannya pun mendapatkan rahmat Tuhan.
Orang yang kuat dalam kehidupan akan nampak memperbanyak syukur dalam hidupnya, sedangkan orang yang kikir atau orang jauh dari Tuhan melupakan Tuhan dalam segala apa yang dimilikinya. (Baca juga : Bersyukur Menjadikan Makhluk Selalu Ingat Dengan Tuhan)
Memperbanyak syukur sebagai kekuatan diri terlihat dari kepribadian hidup dalam menjalani hidup dan kehidupan dengan kontrol diri karena banyak kondisi yang di luar dugaan dan sering manusia harus berhadapan dengan situasi yang menguras energi dan emosi.
Semoga kita dikuatkan iman dalam kondisi apapun agar kita pun bisa selalu bersyukur dalam hidup dan kehidupan ini, sehingga kita diberikan Tuhan kekuatan menjalani kehidupan dalam nauangan rahmat Tuhan.