Berbicara manusia tentu akan mengarah kepada siapa manusia itu, dan tentunya manusia merupakan seorang hamba dan makhluk ciptaan Tuhan yang ada di dunia untuk menjalankan perannya masing-masing selama masih hidup. Kenalilah diri sendiri pendorong manusia untuk merasakan dirinya memiliki peran dalam kehidupannya.
Dalam diri manusia terdapat potensi dan ruh yang membimbing akalnya dalam berpikir, bertindak serta melakukan yang diinginkannya. Apabila pengetahuan yang baik diterimanya maka yang akan dilakukannya pun baik, begitupun sebaliknya.
Sering kali manusia bertindak cuma sesuai keinginannya sendiri yang tentunya dipengaruhi nafsu dan emosi yang tak terkontrol serta pola hidup terlalu bebas sehingga banyak merugikan dirinya sendiri bahkan merugikan orang lain.
Di zaman yang modern ini, manusia banyak cuma melakukan rutinitas tanpa memahami kenapa mereka ada dan untuk apa mereka ada di dunia. Banyak orang terombang ambing dalam hidupnya ketika pada fase tak punya arah kehidupan karena tujuan akhirnya tanpa arahan yang tepat. (Baca juga : Tebarkanlah Kebaikan Dengan Menciptakan Kedamaian)
Memang kehidupan di dunia sesuai fitrah Tuhan, apabila seseorang dengan giat dan tekun berusaha maka bisa mencapai yang diinginkannya dan apabila malas, tidak mau berusaha, serta pasrah dalam kehidupannya maka dirinya akan cuma hidup pas-pasan dan bahkan serba kekurangan.
Nampak kontras jika kita dihadapkan dalam dua sisi yang berbeda dalam suatu kehidupan dimana yang satu sukses dan yang satunya lagi gagal. Tetapi manusia yang memilih jalan hidupnya mau seperti apa tergantung usahanya.
Dalam siklus kehidupan yang serba canggih dan modern, kebanyakan manusia tidak lagi mengenal tujuan hidupnya yang sebenar-benarnya karena mereka cuma kenal tujuan hidup agar bisa bertahan hidup dan hidup nyaman. Padahal ada tujuan kehidupan yang sebenarnya karena hidup di dunia cuma sementara sedangkan kehidupan akhirat kelak akan kekal nantinya.
Rutinitas kehidupan manusia inilah yang sering menjadikan manusia lupa terhadap dirinya bahwa dirinya adalah khalifatullah (wakil Tuhan untuk memakmurkan dunia) tetapi tidak melupakan dirinya sebagai hamba Tuhan. (Baca juga : Fokuslah Dalam Tujuan Agar Hidup Lebih Bermanfaat)
Walaupun banyak yang lupa terhadap dirinya, Alhamdulillah banyak juga sebagian dari kita bisa tersadarkan bahwa dirinya itu hanya hidup untuk mencari bekal di akhirat sehingga kehidupan dunia menjadikan motivasinya beramal shaleh untuk bisa bermanfaat untuk orang banyak karena amal itu tidak terlihat jadi harus dibiasakan agar terbiasa berbuat amal kebajikan tanpa harus merasa paling banyak amal ibadah karena sesungguhnya yang menilai perbuatan dan amal manusia cuma Tuhan Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT.
Pantaslah kaum sufi termotivasi dengan untaian kata “Man ‘Arafa Nafsahu Faqad ‘Arafa Rabbahu” (Siapa yang mengenal dirinya maka dia akan mengenal Tuhannya). Sungguh indah ungkapan tersebut karena manusia sejatinya memang harus kenal dirinya sendiri agar dirinya tersadarkan untuk mengenal Tuhan yang menciptakan dan tempat bergantung segala-galanya di dunia ini.
Dengan mengenal Tuhan tentulah akan lahir kesadaran dalam diri harus selalu berharap dan bergantung dengan-Nya. Ungkapan kenalilah diri sendiri agar hidup lebih terarah tak terlepas dari kesungguhan dalam mengingat Tuhan karena jiwa manusia akan lebih tenang dan berpikir pun lebih terkontrol.
Tak ada kata terlambat dalam melakukan suatu yang bermanfaat untuk diri khususnya berusaha agar lebih sadar dan lebih mengenal diri kita sendiri dengan harapan kita juga akan tercerahkan dengan lebih mengenal Tuhan kita pula.
Semoga dengan usaha kita mengenal Tuhan, kehidupannya kita lebih terarah, damai, tentram dan diridhai-Nya. Aamiin Allahumma Aamiin.