Pengalaman Yang Terulang, Apa Harus Terjadi?

pengalaman

Dalam kehidupan tentu manusia mengalami bermacam-macam kejadian, dimulai dari semenjak kecil, remaja, dewasa dan ketika tua nantinya. Kejadian-kejadian yang terjadi ada yang diharapkan dan bahkan ada yang tidak diharapkan terjadinya.

Kejadian yang terjadi dalam hidup manusia melahirkan pengalaman hidup dalam dirinya. Pengalaman merupakan kejadian yang telah terjadi, tak ada istilah pengalaman tapi belum dilaluinya. Pengalaman dalam hidup ini memegang peranan penting dalam proses perjalanan kehidupan yang dijalani oleh manusia di dunia.

Dalam dunia kerja, pengalaman adalah salah satu prasyarat yang terpenting dalam hasil seleksi untuk diterimanya seseorang dalam posisi tertentu. Oleh karena itu, pengalamannya harus sesuai dengan yang diinginkan oleh yang memberi pekerjaan itu.

Berbeda halnya dalam kehidupan, pengalaman yang telah dilaluinya sering tak dihiraukan bahkan dilupakan begitu saja oleh sebagian orang. Padahal pengalaman yang terjadi dalam diri seseorang dan bahkan pengalaman orang lain bisa menjadi inspirasi kehidupan dalam berbuat kebaikan, tonggak perubahan, awal sebuah perjuangan dalam mencapai keinginan yang hendak dicapainya, titik permulaan mencapai kesuksesan dan lain sebagainya. Kenapa bisa seperti itu?

Pengalaman adalah pembelajaran kehidupan yang dilahirkan dari kejadian yang dihendaki maupun tak tak dikehendaki terjadinya. Pengalaman diri kadang menjadi suatu hal dalam introspeksi diri karena mungkin pengalamannya belum dalam keberuntungan, sehingga dengan melakukan introspeksi hal-hal yang kurang, kelemahan diri bisa diperbaiki, potensi yang ada dalam diri bisa dikembangkan dan lain sebagainya hingga pengalaman yang awalnya kurang baik menjadi sesuatu yang baik bahkan bisa menjadi terbaik.

Momok dalam kehidupan bermasyarakat, ada ungkapan “jangan jatuh pada lubang yang sama”. Hal ini jika difahami disatu sisi maka bermakna seseorang melakukan kesalahan yang sama secara berulang-ulang tanpa ada perubahan untuk memperbaikinya. Hal inilah yang harus ditelaah dan diperbaiki untuk menjadi pelajaran ke depannya.

Pengalaman yang buruk yang dialami seorang anak atau seorang wanita bisa menjadi tekanan kejiwaan dan depresi yang berkepanjangan, disebabkan hal itu terulang terus. Melihat hal tersebut perlu adanya pelajaran bahkan pemahaman dalam kehidupan terkait hal-hal yang telah dialaminya itu. Pengalaman yang buruk bukan berarti membuat kesudahannya selalu buruk pula, karena itu bisa diambil hikmah kehidupan dari pengalaman yang terjadi itu.

Pengalaman yang terulang berkali-kali tidak selamanya merupakan hal yang negatif walaupun kebanyakan banyak yang ke arah sana. Tapi kalau kita perhatikan, apa yang kita rasakan sekarang adalah dari sesuatu pengalaman juga.

Kita ambil contoh, penemuan bohlam sebagai titik awal penemuan bola lampu oleh Thomas Alfa Eddison tidak serta merta dari percobaan sekali saja, tapi ratusan kali. Coba kita renungkan seandainya dalam percobaan itu sipenemunya karena telah berulang-ulang gagal dan merasa pengalamannya sudah cukup dalam kegagalan menemukan bohlam itu, bisa kita rasakan mungkin kemajuan dalam bidang penerangan terlambat munculnya dan berpengaruh dalam perkembangan industri lainnya ketika masa itu.

Mengulang dalam pelajaran itu sangat dianjurkan, tetapi pengalaman yang terulang kadang bisa berdampak positif karena bisa menggali lagi kekurangan dan bisa lebih memperbaikinya, dan bisa juga berdampak negatif jika perulangan itu merugikan diri dan tak ada harapan bisa diperbaiki jadi pengalaman tersebut harus dihindari dalam kehidupan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *