Setiap manusia tentu di dunia ini dalam beraktivitas dan melakukan sesuatu terkait dan bergantung dengan waktu. Pekerjaan dan profesi apapun tentu akan terkait waktu dalam menjalankan aktivitasnya. Mengapa waktu menjadi sesuatu yang menentukan dalam kehidupan?
Sebagaimana ungkapan ” time is money (waktu adalah uang)“, dapat difahami waktu yang berjalan itu mempunyai nilai yang jika digunakan tidak bermanfaat maka seperti membuang uang kita sendiri karena waktu itu sangat krusial dalam kehidupan jadi nilai sebuah waktu sangat penting karena waktu yang telah berjalan dan dilalui tidak akan bisa kembali.
Waktu tiap orang di dunia ini sama untuk siapapun selama 24 jam perhari, dan akan berputar kembali tiap harinya baik untuk orang atas atau bawah, orang kota atau orang desa dan lain sebagainya. Jika orang bisa sukses dengan memanfaatkan waktu 24 jam sehari semalam itu, maka jika ada orang yang tidak sukses bahkan hidup memprihatinkan berarti orang itu tidak bisa atau tidak tahu memanfaatkan waktu 24 jam ini.
Seyogyanya seseorang sambil memperhatikan, merenungi, memikirkan tentang waktu yang ada dalam dirinya yang dilaluinya dalam sehari semalam ini sudah dimanfaatkan atau cuma berlalu begitu saja seperti air yang mengalir di sungai tanpa ada sesuatu nilai dalam kehidupannya yang bisa menjadi tolok ukur bahwa hidupnya sudah bermakna, bermutu dan dimanfaatkan dalam kebaikan atau sekedar menjalani kehidupan tanpa arah hingga berakhir waktunya nanti.
Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya adalah suatu keharusan kita dalam mengisi kehidupan ini, karena waktu yang kita miliki dan jalani nanti tidak akan terus menerus bisa diisi dengan kegiatan atau aktivitas yang maksimal dan juga harus diingat waktu kita di dunia ini juga terbatas akan berakhir dengan ditandai kita menutup mata untuk masuk ke dunia lain dan menunggu lagi (waktu) hingga sampai ke akhirat kelak.
Dan ketika menunggu ke akhirat itu waktu yang kita habiskan adalah menerima balasan dari bekal kita di dunia. Jika waktu yang di dunia diisi dengan kegiatan bermanfaat, beribadah dan mencari bekal ke akhirat lainnya, maka waktu menunggu ke akhirat akan terasa nikmat karena bekal di dunia itulah (nilai pahala) yang dirasakan dengan penuh kenikmatan sebagai tanda kehidupannya di akhirat akan berlangsung bahagia.
Sebaliknya jika di dunia waktunya digunakan untuk hal yang sia-sia dan tak berfaedah hingga memudharatkan diri sendiri bahkan orang lain, berbuat sebebas-bebasnya tanpa memikirkan waktu yang di dunia kalau tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya maka akan terbuang percuma dan merugikannya dirinya, ketika meninggal dan waktu tunggu di akhirat itu dia akan mendapat siksaan sebagai tanda di akhirat kehidupannya akan diisi dengan keburukan.
Waktu yang dimiliki seseorang memang tak ada yang bisa membatasinya, karena semua orang mempunyai waktu yang sama. Tetapi perlu disadari waktu yang kita miliki di dunia sangat terbatas, jadi harus diisi dengan semaksimal mungkin untuk kebaikan diri di dunia dan ditambah menjadi bekal untuk kehidupan yang akan datang.
Jangan sampai waktu yang dimiliki, terbuang bahkan hilang karena salah memanfaatkannya hingga terjadi penyesalan yang sia-sia karena tak akan bisa diulang kembali waktu itu!