Hari Raya Haji atau biasa juga dikenal dengan Hari Raya Idul Adha dan Hari Raya Kurban memiliki banyak pelajaran dalam kehidupan manusia untuk bisa dipetik hikmah yang terkandung dalam peristiwa yang melatarbelakanginya sehingga disambut dan dirayakan dengan kegembiraan karena bernilai ibadah.

Perayaan Hari Raya Idul Adha dilaksanakan bertepatan dengan 10 Dzulhijjah dalam penanggalan kalender hijriyah. Rangkaian ibadah haji yang dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah ini sehingga disebut hari rayanya disebut dengan Hari Raya Haji. Adapun disebut Hari Raya Kurban karena sangat dianjurkan bagi yang memiliki kelebihan rezeki untuk menunaikan kurban dengan 1 ekor kambing atau 1/7 sapi per-jiwa.

Keutamaan bulan Dzulhijjah dari dalil-dalil yang masyhur dari tanggal 1 sampai dengan 10 dianjurkan memperbanyak dzikir, membaca Qur’an, bersedekah, puasa pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah, dan amalan lainnya yang bertujuan untuk mendekatkan dengan Allah SWT. (Baca juga : Jagalah Hati Dengan Dzikir dan Berpikir Positif)

Adapun saudara kita yang dipanggil Allah untuk menunaikan rangkaian ibadah haji di kota suci Mekkah dan Madinah merupakan orang-orang terpilih, karena ibadah haji adalah ibadah yang memerlukan keikhlasan karena banyak dikorbankan seperti materi, tenaga dan jiwa. Setelah rangkaian ibadah haji diselesaikan dengan sempurna harapan jamaah haji adalah menjadi haji yang mabrur atau diterima Allah ibadah hajinya.

Bagi yang tidak menunaikan ibadah haji bisa melaksanakan ibadah kurban yang menunjukkan keteladanan dari Nabi Ibrahim yang taat kepada perintah Allah untuk mengorbankan anaknya tetapi digantikan dengan domba yang besar.

Adapun kita di tanah air bagi yang memiliki kelebihan harta dan mampu bisa berkurban dengan 1 ekor kambing atau 1/7 dari sapi yang disembelih pada hari raya tanggal 10 Dzulhijjah atau hari tasyriq yaitu dari 11 sampai 13 Dzulhijjah, selanjutnya dagingnya dibagikan kepada saudara dan tetangga yang bernilai sedekah disisi Allah.

Dengan memetik hikmah Hari Raya Idul Adha akan menyadarkan kita bahwa senantiasa banyak nikmat untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu di dunia dan di akhirat. (Baca juga : Memetik Hikmah Dalam Berbagai Kejadian)