Semua orang tentu menginginkan hasil yang terbaik dalam kehidupan, termasuk hasil dalam bekerja dan beribadah dengan mendapatkan gaji ataupun pahala.

Dalam bulan Ramadhan yang sudah memasuki fase 10 hari terakhir, harusnya dimanfaatkan untuk beribadah dengan lebih optimal karena terdapat suatu malam yang lebih baik dari 1000 bulan yaitu adanya lailatul qadar.

Jadi puasa di bulan Ramadhan yang bernilai pahala berlipat ganda juga ada bonus bisa mendapatkan kemuliaan lailatul qadar, sehingga harusnya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Tetapi justru kebanyakan justru sibuk dengan persiapan hari raya atau lebaran.

Oleh karenanya seharusnya sebelum memasuki Ramadhan harus mempersiapkan diri dengan niat yang tulus untuk lebih banyak beribadah di bulan Ramadhan agar bisa dimanfaatkan bulan yang suci dengan amalan-amalan yang wajib maupun sunah. (Baca juga : Persiapan Diri Dalam Menyambut Bulan Ramadhan)

Niat memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai yang dilakukan termasuk ibadah. Dengan niat ibadah akan menjadi berpahala, kalau niat yang salah ibadah yang dilakukan tidak memiliki nilai pahala disisi Tuhan.

Suatu tujuan yang ingin dicapai jika sudah kuat niat-nya, maka ada saja jalan untuk mencapainya yang merupakan kemudahan yang diberikan Tuhan. Oleh karenanya, niat yang ikhlas dan tulus harus disertai tujuan yang baik.

Pentingnya niat dalam mencapai tujuan akan membuat jalan yang jelas untuk fokus karena ada yang akan dituju. Keinginan kuat dalam mengimplementasikan niat yang dibuat agar menjadi hasil yang terbaik sesuai tujuan menjadi manusia menjadi bernilai dan diridhai Tuhan.

Niat tidak cuma dibuat untuk sesuatu tetapi juga menjadi pendorong diri menggapai sesuatu yang diniatkan itu. Kepribadian manusia akan terlihat dari sikap dan tindakan yang dilakukannya berdasarkan niatnya sehingga ketika diawasi atau tidak akan tetapi melakukan dengan ikhlas sesuai dengan kewajibannya.